Saturday 24 January 2015

4 days Jakarta - Lampung Travel destinasi off road

27 Nopember 2014

- KAMIS

Hari ini travel destination kita ke kota bandar lampung, berada di pintu masuk pulau sumatera dan merupakan kota dengan populasi gajah terbanyak di indonesia.

Dengan berbagai pertimbangan kita memutuskan untuk berangkat menggunakan motor atau bahasa keren nya OFF ROAD. Motor matic menjadi pilihan dikarenakan medan yang terbilang cukup landai dan basah (musim hujan).

Setelah berkumpul di cibinong kami berangkat pada pukul 13:30 melewati parung tembus di tangerang.

Melewati parung pada musim hujan tidak kami rekomendasikan karena ternyata jalan yang kami tempuh beberapa mengalami banjir lumpur. tak ayal motor yang tadinya mengkilap dan berseri pun menjadi dekil dan memprihatinkan.


setibanya kami di tangerang, kami melewati banyak sekali titik kemacetan,
akhirnya kami berhenti untuk sholat ashar dan isi bensin di SPBU tangerang kota. kami pun melanjutkan perjalanan kembali, kami menemukan banyak sekali titik-titik kemacetan di tangerang, mulai dari pasar, pertigaan, dan pintu keluar pabrik yang berada di pinggir jalan, setelah berkutat sekitar 1 jam kami pun berhenti untuk makan.

Kami melanjutkan kembali perjalanan, kali ini dengan tenaga yang sudah terisi penuh dan konsentrasi full. baru saja 30 menit kami terjebak macet kembali di Citra Raya.

Bermacet ria kami nikmati dari CItra Raya, Hingga Kota Serang dikarenakan pada saat tersebut berbarengan dengan jam pulang kerja para Pabrikers. Yang bikin kami emosi jalan seluas 12 Meter di jadikan TERMINAL BAYANGAN oleh angkot yang menunggu di depan pintu pabrik, mereka dengan sengaja memblokir jalan hanya untuk mendapatkan penumpang. Yang bikin hati miris bukan hanya itu, POLANTAS lumayan banyak mengatur namun seolah macan tanpa taring yang hanya bisa meniup pluitnya saja tanpa ada solusi. setelah melewati jalur 'NERAKA' kami mampir di salah satu masjid sebelum kota serang untuk shalat maghrib.

setelah melewati kota serang kami sampai juga di cilegon, disana kami mampir ke masjid raya cilegon untuk shalat ISYA. disini wangi garam mulai terasa, menandakan bahwa kita sudah berada di pinggir laut. kami sempatkan untuk membeli nasi goreng untuk perbekalan makan malam selama di kapal laut.

Kami masuk kapal pukul 21:00 wib. butuh waktu 7,5 jam untuk menempuh jarak 210 km.
LUARRR BIASAHHH..


kami masuk kapal dengan membayar tiket Rp 50.000 per kendaran roda dua with orangnya.
menurut beberapa orang yang kami temui, tiket tersebut naik dari biasanya yang hanya Rp 35.000.

Kami cukup beruntung karena kapal yang kami tumpangi ternyata sudah hampir penuh, tidak menunggu lama kami pun berangkat meninggalkan pulau jawa tercinta, SAYONARA MANTAN #ehhhh


Selama 2 jam kami meng-AIR (antonim mengudara.red) akhirnya kami sampai di pelabuhan BEKAUHENI. pintu gerbangnya pulau sumatera.
                                         foto diambil pada saat pulang ke jakarta


28 Nopember 2014

- Jumat

Pukul 00:10 kami sampai di pelabuhan bekauheni, mulai dari atas kapal hingga keluar pelabuhan saya berdebat panjang denga fajar perihal perjalanan selanjutnya. Menurut penuturan fajar sangat riskan dan beresiko untuk melanjutkan perjalanan pada tengah malam, apalagi jalur yang akan kami lewati merupakan jalur dengan tingkat begal dan ranmor paling tinggi. dan ia menyarankan untuk menginap dahulu hingga pagi baru melanjutkan. tetapi dengan berbagai lobi yang panjang dan alot (mirip politik) dan penegasan waktu liburan yang singkat akhirnya fajar luluh. kami pun berangkat tengah malam itu juga dengan modal nekat dan DOA.


Jujur saja jalan yang kami lewati tidak semulus jalan di pulau jawa, walaupun kelihatan nya mulus, ternyata jalan lintas yang menghubungkan seluruh kota pulau sumatera via darat ini bergelombang signifikan. cukup pegal tangan saya untuk mengikuti irama stang motor dikecepatan tinggi,
memang cukup sepi seperti penuturan fajar, tetapi cukup banyak PosPol dan polsek di jalan ini, tidak lebih dari 15 menit kami menjumpai 1 pos pengamanan. bahkan tiap 20 menit nya kami menjumpai mobil patroli hilir mudik melakukan pengamanan. so cukup aman brew...


tujuan pertama kami adalah kota Talang Padang di Kab.Kota Agung. berjarak kurang lebih 80 Km dari kota Bandar Lampung. jadi sekitar 170 Km dari pelabuhan bekauheni.
Di Talang Padang fajar mengunjungi rumah saudara tidak sedarah nya, lumayan kami mendapat kan tempat stay dan makan yang sebenarnya saya cukup terbebani akan merepotkan si empunya rumah.
                                                      

Hari pertama di kota ini kami habiskan sebagian besar untuk istirahat, tetapi setelah shalat jumat, saya memutuskan ke kota bandar lampung untuk melihat seberapa bersahabatnya kota ini. setelah berkeliling saya sempatkan untuk shalat di Masjid Agung Al Furqon yang merupakan mesjid terbesar disini.






setelah berpusing-pusing ria , saya balik ke talang padang . cukup lelah memang tapi lumayan juga buat menghafal jalan disini.


29 Nopember 2014

- SABTU

pagi ini kami memutuskan untuk wisata ke way kambas. jujur saja di bandar lampung hampir tidak ada tempat wisata yang dekat, semua wisata terkenal di bandar lampung berjarak ratusan kilometer dari kota bandar lampung itu sendiri. dari pertimbangan itu kami memutuskan ke taman nasional way kambas, tidak dekat memang berjarak sekitar 200 KM. wow banget dah pokoke

Perjalanan kami lalui dengan berfoto ria sepanjang jalan di setiap tugu selamat datang setiap kabupaten yang kami lewati. tak terasa kami sudah sampai di kota bandar lampung, singgah sebentar untuk menjemput beberapa kenalan yang ingin ikut serta dalam acara dadakan yang mungkin tidak berkesan ini.

Kami menggunakan 3 motor pada perjalanan kali ini, berangkat dari bandar lampung sekitar pukul 13:00 dengan kondisi cuaca yang sangat gelap waktu itu di depan mata.

Dan yang kami pekirakan pun terjadi juga, Allah melimpahkan karunia-Nya pada kami hujan yang lebat, beruntung kami sudah prepare dengan jas hujan. sempat terbesit pemikiran kami untuk tak melanjutkan perjalanan ini, karena beberapa dari kami sempat ada yang tersesat tidak dalam satu konvoi.

Tapi dengan niat dan tekad yang seolah memaksakan , kami pun melanjutkan perjalanan.
kami melewati kota metro. ternyata cukup maju juga kota ini, tidak berbeda jauh dari kota bandarlampung. kami melewati jalan yang cukup mulus, mungkin karena perjalanan kami baru beberapa bulan pasca lebaran idul fitri, jadi bisa saja jalan ini baru saja diperbaiki.


Akhirnya kami tiba di pintu gerbang TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS. mungkin jika di ungkapkan dengan kata-kata perjalanan ini merupakan perjalanan terjauh yang saya tempuh dalam 1 provinsi. saking begitu jauhnya sampai-sampai saya tidak ingin lagi mengulangi perjalanan ini.




begitu senangnya kami sampai-sampai tidak menyangka kalau loket tiket masuk taman nasional ini telah ditutup, tapi beruntung ada penjaga pos yang masih membolehkan kami masuk dengan membayar 10.000/motor (tanpa tiket).

kebahagiaan kami berubah menjadi penderitaan seketika juga, kami melewati jalan aspal rusak berpasir yang sangat sulit untuk dilewati dan melelahkan. mungkin karena motor yang kami pakai berjenis matic, kontur nya membuat kami beberapa kali hampir terjatuh.

dari penuturan penjaga pos, kami harus melewati lagi sekitar 15 KM untuk dapat melihat penangkaran gajah. gila kan !!!

Urat ditangan sudah mulai menegang seiring memerahnya kulit dubur, tapi itu semua harus tetap dijalani jika tidak ingin perjalan kami sia-sia.kami melewati banyak pos-pos pangung yang dibuat untuk menghindari gajah liar.

Akhirnya kami sampai di penangkaran gajah, disini terlihat lumayan tertata, daripada hutan yang baru saja kami lewati, pada saat kami sampai pengunjung sudah mulai menyusut, penjual makanan pun mulai berkemas.

Kami pun buru-buru membersihkan diri dan shalat. Kami sampai-sampai harus merayu seorang penjual untuk menutup dagangan nya lebih lama agar kami bisa makan , karena jujur saja sepanjang perjalanan kami tidak sempat makan. Kami makan gado-gado dan minum teh manis hangat serta menghabiskan beberapa kerupuk dan turunannya. ternyata makanan disini cukup murah, kami hanya menghabiskan 55 ribu rupiah saja untuk semua makanan yang kami habiskan ber ENAM...


tidak perlu waktu lama kami segera mendekati pawang gajah untuk meNEGO tarif menaiki gajah yang telah dilatih di penangkaran ini.
- Disini ternyata harga sewa gajah untuk semua pose 100ribu per orang per 30 Menit.
- kalau mau versi murahnya ya naik di pool gajah nya cuma 10ribu per Sesi nya.

Kami naik yang versi murahnya,hehe. sekedar info aja nih gaes. kalo sewa gajah yang pertama itu bisa kita suruh apa aja gajah nya, bahkan kita duduk di pangkuan gajah yang lagi duduk.



kami disini cuma sekitar 1-2 jam karena hari sudah menjelang maghrib dan para gajah harus masuk ke penangkaran  nya. kami pun bergegas pulang.

Sesampainya di bandar lampung kami pun segera mencari tempat makan, karena lagi-lagi kami telat makan. pilihan pun jatuh kepada Lapangan PKOR Way Halim Bandar Lampung. disini kami singgah untuk menutup kekosongan perut kami yang semakin nyata.

Sesudah makan, kami segera menikmati riuhnya pasar malam disini, kami pun menyewa sebuah sepeda mobil yang berlampu untuk berkeliling, harga sewa nya per mobil adalah 50 ribu.


tapi sayang saya disini kehilangan konsentrasi, sehingga baru menyadari bahwa Handphone saya telah tidak ada di tempatnya, disini lah tempat malapetaka dimulai. padahal semua kenangan dan dokumentasi terbanyak berada pada handphone itu. astaghfirullah

dengan cukup sedih saya mengikhlaskan kepergian salah satu teman terbaik saat itu, teman saat berkeluh kesah, teman saat darurat dan teman saat bahagia.
saya pun mencari hotel di sekitar kota bandar lampung. cukup sulit mencari pada saat itu karena bertepatan pada malam minggu (entah apa hubungannya). Hampir 2 jam saya berputar-putar akhirnya saya mendapatkan 1 kamar deluxe double seharga 330.000 rupiah per malam di Hotel Kurnia
disini cukup nyaman , kamar dengan harga semurah itu tapi menurut saya sudah mirip hotel bintang 3. minusnya hanya disini water heater pada bathroom tidak menyala padahal jujur saja saya masuk angin akibat perjalanan dengan hujan badai siang tadi.


30 Nopember 2014

- Minggu

Hari ini menurut schedule yang kami buat adalah hari terakhir kami disini, jadi pagi ini saya hanya tidur saja untuk menyiapkan tenaga untuk kepulangan ke jakarta yang cukup melelahkan.


setelah melewati jalan yang bergelombang (ciri khas dari jalan lintas sumatera). akhirnya kami sampai di ujung jalan yang menampilkan view laut (subhanallah)

saat akan memasuki gerbang pelabuhan bekauheni. kami belok ke arah Menara Siger yang berada persis di sebelah pelabuhan. kami masuk kesana untuk mengabadikan momen ini. dari sini view laut sangat indah dan recomended untuk gaes-gaes yang sedang mencri inspirasi.









Kami pun meninggalkan pulau sumatera dengan rasa terima kasih. insya Allah tahun depan kami kesana lagi. Aamiin







________________________________Selesai__________________________________





















No comments:

Post a Comment